Cara menangani PTSD –Mengapa dukungan orang terdekat sangat penting!
PTSD adalah suatu kondisi mental yang disebabkan oleh
seseorang yang telah mengalami atau menyaksikan kejadian yang sangat traumatis. Siapapun dapat
menderita PTSD, tua maupun muda. Ini termasuk para veteran serta orang-orang
yang pernah mengalami atau menyaksikan penyerangan fisik,
pelecehan,kecelakaan,atau peristiwa serius lainnya. Orang dengan gangguan ini biasanya merasa terancam dan
stress, bahkan saat tidak lagi dalam bahaya.
Menurut National Center PTSD, sebuah program
Departemen Veteran A.S. sekitar tujuh atau delapan dari setiap 100 orang akan
mengalami PTSD dalam hidup mereka. Wanita lebih besar resikonya untuk mengalami
PTSD dibandingkan pria. Aspek tertentu dari peristiwa traumatis dan beberapa
faktor biologis seperti gen, dapat membuat beberapa orang lebih mungkin mengalami
PTSD.
Orang yang telah mengalami atau menyaksikan jenis peristiwa ini berulang kali selalu terbayang dalam pikirannya terlepas dari berlalunya peristiwa tersebut. Ketika orang tersebut mengalami kembali jenis kejadian ini, reaksi dari kesedihan, kecemasan, ketakutan biasanya muncul.
Sangat sulit bagi penderita gangguan stres pascatrauma
untuk melalui situasi ini, demikian juga bagi orang-orang terdekatnya. Karena
suasana hati orang dengan kondisi jenis ini sering berubah. Hidup bersama
mereka bisa menjadi lebih sulit. Perasaan ketidakberdayaan dan frustrasi muncul
dalam diri orang yang merawatnya ketika menyadari bahwa dia tidak dapat
melakukan apa pun untuk menyelesaikannya. Anda juga dapat membantu si penderita
dengan mendengarkan dengan penuh simpati, tanpa mencoba memperbaiki situasi.
Berikut ini adalah beberapa caranya:
1.Bersedialah untuk mendengarkan, tetapi jangan
memaksakan.
Pastikan orang yang anda cintai tahu bahwa anda ingin
mendengar perasaannya. Tetapi jika orang tersebut belum siap atau ingin
membicarakannya, jangan menekannya.Yakinkan kembali orang yang anda cintai
bahwa anda akan berada di sisinya ketika dia sudah siap.
2.Pilih waktu untuk berbicara.
Saat anda berdua siap untuk berbicara, pilih waktu dan
tempat di mana tidak ada gangguan.Tanyakan sesuatu yang anda tidak pahami. Namun,
hindari dorongan untuk berasumsi maupun memberi nasihat.
3.Ketahui kapan harus menjeda.
Jika anda merasa percakapan tersebut menjadi terlalu
intens untuk orang yang anda cintai, beri dia kesempatan untuk berhenti dan
melanjutkan percakapan di lain waktu.
Jika orang yang anda cintai berbicara atau berperilaku
yang membuat anda berpikir dia akan mencoba bunuh diri, tanggapi dengan tenang
tetapi segera bertindak. Pastikan orang yang kamu cintai tidak ditinggalkan
sendirian.Anda mungkin perlu diam-diam mengambil pil, senjata api, atau benda
lain yang dapat digunakan untuk melukai dirinya, dan dapatkan bantuan dari ahlinya
sesegera mungkin.Dukungan anda sebagai orang terdekat sangatlah penting bagi si
penderita PTSD, karena dapat menumbuhkan semangat hidup bagi si penderita PTSD.
Sumber
Jaimie L. Gradus, D. M. ( 2020, August 10). Epidemiology
of PTSD. Retrieved from PTSD: National Center for PTSD.
0 Comments