Cara menangani PTSD –Mengapa dukungan orang terdekat sangat penting!

 



PTSD adalah suatu kondisi mental yang disebabkan oleh seseorang yang telah mengalami atau menyaksikan kejadian yang sangat traumatis. Siapapun dapat menderita PTSD, tua maupun muda. Ini termasuk para veteran serta orang-orang yang pernah mengalami atau menyaksikan penyerangan fisik, pelecehan,kecelakaan,atau peristiwa serius lainnya. Orang dengan gangguan ini biasanya merasa terancam dan stress, bahkan saat tidak lagi dalam bahaya.

Menurut National Center PTSD, sebuah program Departemen Veteran A.S. sekitar tujuh atau delapan dari setiap 100 orang akan mengalami PTSD dalam hidup mereka. Wanita lebih besar resikonya untuk mengalami PTSD dibandingkan pria. Aspek tertentu dari peristiwa traumatis dan beberapa faktor biologis seperti gen, dapat membuat beberapa orang lebih mungkin mengalami PTSD. (Jaimie L. Gradus, 2020)

Orang yang telah mengalami atau menyaksikan jenis peristiwa ini berulang kali selalu terbayang dalam pikirannya terlepas dari berlalunya peristiwa tersebut. Ketika orang tersebut mengalami kembali jenis kejadian ini, reaksi dari kesedihan, kecemasan, ketakutan biasanya muncul.

Sangat sulit bagi penderita gangguan stres pascatrauma untuk melalui situasi ini, demikian juga bagi orang-orang terdekatnya. Karena suasana hati orang dengan kondisi jenis ini sering berubah. Hidup bersama mereka bisa menjadi lebih sulit. Perasaan ketidakberdayaan dan frustrasi muncul dalam diri orang yang merawatnya ketika menyadari bahwa dia tidak dapat melakukan apa pun untuk menyelesaikannya. Anda juga dapat membantu si penderita dengan mendengarkan dengan penuh simpati, tanpa mencoba memperbaiki situasi. Berikut ini adalah beberapa caranya:

1.Bersedialah untuk mendengarkan, tetapi jangan memaksakan.

Pastikan orang yang anda cintai tahu bahwa anda ingin mendengar perasaannya. Tetapi jika orang tersebut belum siap atau ingin membicarakannya, jangan menekannya.Yakinkan kembali orang yang anda cintai bahwa anda akan berada di sisinya ketika dia sudah siap.

2.Pilih waktu untuk berbicara.

Saat anda berdua siap untuk berbicara, pilih waktu dan tempat di mana tidak ada gangguan.Tanyakan sesuatu yang anda tidak pahami. Namun, hindari dorongan untuk berasumsi maupun memberi nasihat.

3.Ketahui kapan harus menjeda.

Jika anda merasa percakapan tersebut menjadi terlalu intens untuk orang yang anda cintai, beri dia kesempatan untuk berhenti dan melanjutkan percakapan di lain waktu.

Jika orang yang anda cintai berbicara atau berperilaku yang membuat anda berpikir dia akan mencoba bunuh diri, tanggapi dengan tenang tetapi segera bertindak. Pastikan orang yang kamu cintai tidak ditinggalkan sendirian.Anda mungkin perlu diam-diam mengambil pil, senjata api, atau benda lain yang dapat digunakan untuk melukai dirinya, dan dapatkan bantuan dari ahlinya sesegera mungkin.Dukungan anda sebagai orang terdekat sangatlah penting bagi si penderita PTSD, karena dapat menumbuhkan semangat hidup bagi si penderita PTSD.

 





Sumber

Jaimie L. Gradus, D. M. ( 2020, August 10). Epidemiology of PTSD. Retrieved from PTSD: National Center for PTSD.

 

 

You Might Also Like

0 Comments